Antara Kau, Gadis Berponi, dan Senja di Jalan Veteran
Kayuhan sepeda tua senja itu menjadi saksi bisu
Kala kata tak sempat terucap oleh angin
Kau kayuh sepada dengan perlahan melewati jalan Veteran
Bangku belakang duduk terdiam dengan senyum merekah
Poninya tersapu angin
Gadis itu bertanya,
Inikah kecupan dalam sebuah kayuhan?
Kau diam namun bibirmu mulai melebar menebar senyum
Angin tak lagi berhembus
Berganti dengan cahaya matahari yang mulai samar
Senja di jalan Veteran..
Menjadi kenanganmu dengan gadis berponi itu
Masih berseragam putih biru
Poninya menjadi pesona tersindiri bagimu
Kayuhan sepedamu perlahan mulai melambat
Seiring dengan habisnya cahaya mentari
Dan senja di jalan Veteran
Adalah sebuah kenangan yang tak terhapus
Baca Juga : Puisi Cinta “Hujan di Batas Kota”
0 Comments