Jejak semalam
Seperti angin yang luruh dari ujung halaman
Menjadi bisu
Menyaksikan punggungmu semakin jauh
Lalu keramaian membuatmu muak
Dan pulang memintaku membuka sepi
Meski tak secantik kepingan aurora
Katamu hening mewarnai jiwamu
Merobek kepercayaan yang menjadi cahaya di malam itu
Seperti membelah sunyi
Dengan belati yang tajam
Serta darah yang menghias di pelupuk mata
Akhirnya diambang perpisahan,
Sering kali meminta untuk pergi
Namun kembali dengan beribu melati
Seiring jingga berubah warna
Punggung itu kembali menjauhiku
0 Comments