Meiku
Untukmu, Mei-ku
Pada awal dimana rasa mulai tercacah
Dan airmata mengalir seiring hilangnya langkah
Kau masih saja yang dulu
Masih menjadi bisikan yang selalu kudengar, lirih
Kau bilang tidak akan lama
Tapi hari semakin larut
Detik jam terus melaju ke kanan
Akhir penantian ini
Tak kunjung tergapai
Lewat malam dan bintang yang jua menunggu purnama
Baca Juga : Puisi Cinta ” Nahkoda “
0 Comments