Puisi Cinta : Nakhoda


1
1 point

Nakhoda

Waktu berlalu
Perubahan diri kita masih sama seperti yang dulu
Engkau yang penuh ego dan luapan emosi
Aku yang terjerembab dalam derai airmata
Tak bisa dihilangkan barang seberapa lama

Kita, lautan luka bercita bahgia
Lalui segara yang luas dan terkadang sampai meluka
Berpegang pada kayuh sampan yang ingin bermuara
Kita ini apa?
Bak kapal dan nakhoda

Muara tujuan kita masih jauh
Angan selalu terbayang dalam isi kepala
Bahwa kita harus tetap melaju
Mendayu penuh peluh tanpa mengeluh
Berapa lama lagi harus lalui badai?
Ombak juga enggan berkawan
Ia melintang

Ah! Hampir sampai
Sedikit lagi
Di depan sudah terlihat apa yang kita cita
Sudah tersambut dengan bunga dan neon warna warni
Kita selesaikan perjalanan ini
Wahai sang nahkodaku
Bergerak terus sampai ke muara.

Baca Juga : Puisi Cinta “Perpisahan”


Like it? Share with your friends!

1
1 point

What's Your Reaction?

hate hate
0
hate
confused confused
0
confused
fail fail
0
fail
fun fun
0
fun
geeky geeky
0
geeky
love love
0
love
lol lol
0
lol
omg omg
0
omg
win win
0
win
Rumah Aksara

Rumah Aksara adalah tempat berteduh dari kejamnya kata. Dengan kata lain, Rumah Aksara adalah tempat penampungan kata-kata yang tidak bisa diucapkan tapi bisa ditulis dan dibaca. Selamat menulis!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 smm panel, seo

Choose A Format
Story
Formatted Text with Embeds and Visuals
Video
Youtube, Vimeo or Vine Embeds
Image
Photo or GIF
Gif
GIF format